Mataram NTB - Berbagai cara dan upaya di lakukan oleh seluruh Kapolres di jajaran Polda NTB dalam rangka mensukseskan program pemerintah demi kesejahteraan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menjadi salah satu penunjang terselenggaranya program pemerintah tersebut dengan baik, kondusifitas suatu daerah haruslah terjaga dan terpelihara dengan sehingga ketertiban dan keamanan masyarakat (Kamtibmas) di daerah tersebut akan tercipta.
Baca juga:
Berpisah Demi Tugas dan Prestasi
|
Dengan demikian seluruh program pemerintah tentu akan terlaksana dengan baik sesuai harapan. Untuk itu seluruh stekholder terkait dalam suatu daerah tentu harus bekerjasama membangun sinergitas guna menciptakan kamtibmas agar pembangunan di daerah dapat terus di laksanakan.
Untuk menunjang hal tersebut, selaku penanggung jawab Kamtibmas dalam suatu daerah Kota Madya, Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa SIK M.H., melakukan berbagai cara untuk dapat mewujudkan Kamtibmas di wilayah hukumnya.
Sejak dirinya resmi menjabat sebagai Kapolresta Mataram, Mustofa mulai mengambil langkah awal dengan menginisiasi program 3 program unggulan yakni Safari Kamtibmas, Peduli tempat Ibadah dan Sambang Duka yang akan dilaksanakan Polresta Mataram beserta seluruh jajarannya.
Safari Kamtibmas ini sendiri dilakukan oleh seluruh Jajaran Polresta Mataram dimana kegiatan tersebut dilaksanakan di tempat ibadah, baik Islam (Masjid), Hindu (Pure), Kresten (Gereja) serta Budha (Vihara). Kegiatan tersebut dilakukan setelah rangkaian ibadah ditempat tersebut berlangsung dan dilaksanakan pada tiap minggunya.
Salah satu contoh, umat muslim di Kota Mataram hampir 85 Persen, dimana Polresta Mataram memiliki kurang lebih 90 leader ship termasuk Bhabinkamtibmas yang beragama muslim melakukan safari Kamtibmas melalui Shalat Jum'at berjamaah di masing-masing Masjid di setiap minggunya.
Jika dihitung, dari 90 personil yang muslim masing-masing menyampaikan pesan Kamtibmas di hadapan 150 jamaah pada tiap hari Jum'at di masjid, maka dalam 1 Minggu sebanyak 13.500 warga kota Mataram mendapatkan pesan dan ajakan tersebut.
Maka semenjak kurang lebih 4 bulan dirinya sebagai Kapolresta Mataram hingga saat ini sudah 250 ribu warga masyarakat Kota Mataram telah menerima ajakan dan imbauan untuk menjaga Kamtibmas.
Dengan demikian Kapolresta Mataram meyakini bahwa Kondusifitas lingkungan masyarakat dapat terpelihara guna terciptanya Kamtibmas di tengah masyarakat.
Sementara pada program unggulan kedua yakni Peduli Tempat Ibadah. Dengan menginventarisir seluruh tempat ibadah di Kota Mataram maka akan diketahui lokasi umat beragama itu akan berkumpul, baik itu Masjid, Pure, Gereja maupun Vihara.
Dengan mendata seluruh tempat ibadah warga masyarakat, lebih khusus kepada tempat ibadah yang sedang membangun fasilitas gedung, maka jajaran Polresta Mataram akan mengunjungi sekaligus memberikan bantuan materiil berupa 30 sak semen pada masing-masing tempat ibadah yang sedang membangun.
Maka di momen-momen seperti itulah pesan, Imbauan Kamtibmas di sampaikan, atau berdiskusi terkait apapun permasalah yang tengah di hadapi warga masyarakat, yang selanjutnya diinisiasi untuk mencari jalan keluarnya.
Lalu adalagi Sambang Duka, ini merupakan program unggulan ketiga yang wajib dilaksanakan oleh seluruh anggota polisi yang ada di Jajaran Polresta Mataram.
Jika ada salah seorang warga yang meninggal di wilayah tersebut, maka Bhabinkamtibmas dan Kapolsek di wilayah tersebut harus bisa mendatangi rumah duka, harus bisa berada ditempat rumah duka sampai kepada proses pemakaman. Dan kehadiran anggotapum bukan sekedar keberadaannya tetapi harus bisa berperan dalam prosesi tersebut.
Bila dilihat dari pola pelaksanaan dari masing-masing program unggulan tersebut, maka target yang dicapai bukanlah bekerja dengan kuantitas akan tetapi Kapolresta Mataram selaku inisiator program ingin bekerja dengan Kualitas.
Disamping mendekatkan diri dengan masyarakat di wilayah hukumnya, Kapolresta Mataram juga berharap dengan program yang diluncurkannya tersebut dapat menjadikan seluruh personelnya agar benar-benar taat terhadap agama yang dipeluknya.
Oleh karenanya selaku Pencetus ingin menanamkan kepada seluruh personelnya bahwa bekerja itu harus diiringi dengan Do'a. Itu pula yang menjadikan diri Kapolresta Mataram Menjadi tempat safari Kamtibmas itu adalah ibadah, karena di yakini Doa yang paling mujarab itu adalah berdoa di tempat Ibadah.
Disetiap kunjungan nya dan seluruh personel ke tempat ibadah, Mustofa selalu memohon Doa kepada para tokoh di tempat tersebut agar polri khususnya Polresta Mataram diberikan kemampuan, kesehatan agar tetap selalu dapat memberikan Pengayoman terhadap masyarakat.
Mustofa sadar bahwa kinerja Polisi belumlah sempurna, akan tetapi dirinya akan terus mencoba berusaha dan berikhtiar untuk terus secara rutin berbuat sesuatu yang bermanfaat kepada warga masyarakat.
Melalui program-program yang sedang dijalankannya permasalah serta keluhan di masyarakat baik terhadap polisi itu sendiri ataupun pemerintah tentu dapat diketahui secara jelas dan cepat, sehingga dengan upaya yang berusaha dilakukan Polresta diharapkan dapat menemukan solusi-solusi dari permasalahan yang dihadapi.(Adb)